Melantjong Petjinan Soerabaia – Kampung Kungfu Surabaya

Melantjong Petjinan Soerabaia – Kampung Kungfu Surabaya

Arsitektur rumah perkampungan Kapasan Dalam

Perjalanan Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 5 berlanjut lagi ke kampung kungfu di Kapasan Dalam setelah postingan saya sebelumnya mengenai Klenteng Boen Bio. Saya ditemani oleh Pak Gunawan yang sekaligus Pembina karang taruna di Kadal ini sekaligus warga yang mengenal riwayat sejarah Kapasan Dalam. Dulunya kapasan dalam ini terkenal dengan kampung kungfu atau kungfu village, atau juga kampung perlawanan, kampung buaya. Terutama kapasan dalam, terletak di belakang klenteng Boen Bio maka akan terlihat lapangan basket sebagai saksi sejarah Kadal. Orang-orang disini jaman dahulu tidak mau direndahkan orang luar. Misal ada penghuni baru tapi tidak permisi ke orang lama, maka akan diberi peringatan, jika sampai tidak mengindahkan peringatan maka akan dilempari kotoran rumahnya. Warga disini tidak suka kalau disalahkan, hingga sering terjadi baku hantam. Di Kadal (Kapasan Dalam) ini muncul tokoh-tokoh jago silat seperti Ko Kui Yang, Cing Hai, Sin Cai, Kon Su Ying sebagai orang-orang lama pada masa itu.

Arsitektur rumah kapasan dalam

Lapangan Basket saksi sejarah kapasan dalam

Pak Gunawan memberikan pandangan sejarah kapasan dalam

Kemudian dialnjutkan oleh Pak Lukito sebagai narasumber dari dosen UK Petra jurusan arsitek. Kadal dibangun di masa tahun 1800-an sedangkan klenteng Boen Bio di masa 1700-an. Generasi orang tionghoa pertama yang datang sendirian dan menikah dengan orang lokal disebut baba. Tahun 1900-an generasi totok yang mana orang tiongkok datang dan membawa keluarganya disebut totok. Di era inilah munculah sekolah tionghoa di Surabaya. Imigran-imigran yang datang ke Surabaya ini merupakan orang susah yang mengadu nasib di Surabaya.

 

Foto rumah satu pintu

Menyusuri brand gang kampong Kapasan Dalam ini, saya dilewatkan ke bangunan rumah yang dalamnya ada sumur yang bernama sumur tong. Sayang sekali saya tidak bisa melihat sumur ini seperti apa bentuknya karena pintu akses sumur ini dikunci. Sumur ini dulunya digunakan untuk mandi bersama, ada kebakaran maka digunakanlah air dari sumur ini. Ada juga cerita konon anak-anak kecil disini takut, karena mereka melihat ada wanita mandi tapi setelah diikuti menghilang. Tong dalam sumur tong mengartikan untuk lingkungan.

Di kampung kapasan dalam ini memiliki ciri khas yaitu memiliki kavling kecil-kecil namun panjang rumahnya.

 

Warga lama di Kapasan Dalam

Ciri khas rumah pecinan jaman dahulu pada bentuk ujung atapnya

Bio Gok Cuan merupakan tokoh tionghoa yang lahir disini, dimana Go Cuan merupakan orang yang berpengaruh di Kadal jaman dahulu. Tradisi wayang selalu dijaga dan tidak dihilangkan. Selama 114 tahun wayang di kadal (kapasan dalam) diadakan dan biasa dilaksananakan sehari sebelum lahirnya nabi Konghucu dengan perform wayang golek dan wayang kulit. Disinilah cikal bakal rumah-rumah tionghoa di Surabaya. Sampai-sampai pemerintah Belanda menempatkan kapiten cina di Hotel Ganefo yang berdiri sekarang. Di kadal sampai diberi polisi seksi 5 untuk menjaga daerah kadal. Kadal merupakan perumahan paling tua sedangkan slompretan adalah tempat dagang.

 

Ciri khas rumah pecinan jaman dahulu pada bentuk ujung atapnya


 

Melantjong Petjinan Soerabaia – Hotel Ganefo

Melantjong Petjinan Soerabaia – Hotel Ganefo

Setelah perjalanan menyusuri Kadal (Kapasan Dalam) di postingan sebelumnya, penyusuran kami dalam perjalanan Melantjong Petjinan Soerabaia berlanjut ke Hotel Ganefo Surabaya yang saya ceritakan dalam postingan penyusuran kapasan dalam dimana Hotel ini merupakan bekas peninggalan kediaman eks kapiten cina yang mengawasi Kapasan Dalam. Dalam bangunan ini suasana khas Belanda masih kental dimana masih menggunakan ciri khas bangunan belanda dengan atap yang tinggi dan ruangan yang besar, sama seperti rumah mak saya yang masih menggnakan atap yang tinggi dan ruangan yang besar.

Papan nama hotel ganefo surabaya

Foto bersama dengan salah seorang panitia melantjong petjinan soerabaia

Model telpon jaman dahulu masih digunakan

Jendela besar merupakan ciri khas masa Belanda

Sejuk sekali ketika masuk ke Hotel Ganefo karena masih menggunakan estetika bangunan belanda dengan adanya lubang angin pada plafon dan lubang angin pada pintu serta tingginya langit-langit. Ow ya Hotel ini terletak tidak jauh dari Klenteng Boen Bio, jadi cukup berjalan kaki sebentar maka sampailah di Hotel Ganefo yang terletak juga di Jl. Kapasan. Masih juga terlihat pada meja kasir berupa mesin ketik jaman kuno dulu dan masih berfungsi dengan baik hanya saja tidak digunakan karena mesin tik jaman dulu masih keras penenakan tuts keyboardnya. Tentunya hotel ini cocok untuk anda yang memiliki cita rasa khas arsitektur bangunan dan ala belanda maupun pencinta seni 🙂

 

Tata aturan pengunjung hotel ganefo

Mesin tik jaman kuno yang masih berfungsi

Melantjong Petjinan Soerabaia – Klenteng Boen Bio

Melantjong Petjinan Soerabaia – Klenteng Boen Bio

Papan Nama Klenteng Boen Bio Surabaya di Jl. Kapasan Surabaya

Setelah postingan bakcangan, lanjut lagi mengenai kisah klenteng Boen Bio. Awalnya klenteng ini ada di posisi belakang klenteng yang berdiri sekarang. Boen Bio ini punya cirri khas kalau literature luar artinya temple literature. Di dunia cuman ada 3 yang seperti Boen Bio yakni di kota asli tempat Konghucu lahir di Tiongkok, Jepang, dan Indonesia. Perlu di ketahui Klenteng ini sudah berusia 114 tahun. dan di belakang persis klenteng ini terdapat sekolah tionghoa jaman dahulu kala yakni Sekolah Tiong Hoa Hwee Koan Surabaya atau sekarang dikenal dengan TK Tripusaka. Posisi klenteng ini berada di Jl. Kapasan Surabaya dekat dengan pasar kapasan dan kya-kya kembang jepun Surabaya.

Salah 3 pintu dari 5 pintu masuk Klenteng Boen Bio Surabaya

Plakat yang ada tepat di atas altar sembahyang merupakan plakat asli dari raja tiongkok untuk membuktikan Klenteng Boen Bio ini adalah tempat peribadatan. Tulisan plakat di atas ini berartikan “Berkumandang ke Selatan” (Sen Diau Nan Cing) dimana aliran konghucu mengalir ke selatan Tiongkok.

Papan Sen Diau Nan Cing yang diberikan raja Tiongkok jaman dahulu terpajang di klenteng ini

Ciri unik di klenteng Boen Bio tidak adanya patung seperti halnya klenteng yang beraliran Tri Dharma tetapi disini menggunakan Shinci, yaitu papan tulisan yang dipuja adalah Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada altar (Yu Lau) atau altar Tuhan Yang Maha Esa (Thien Di Ren) seperti di klenteng lainnya.

 

Hanya ada satu meja altar beribadah di Klenteng Boen Bio Surabaya di Jl. Kapasan Surabaya

Ada 2 aturan yang mengatur dalam ajaran Konghucu :

  • Thien Dau, yakni atuan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
  • Ren Dau, yakni aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia

Dijelaskan juga oleh perwakilan majelis agama konghucu di klenteng ini bahwasanya dalam ajaran Konghucu juga diajarkan untuk menajaga lingkungan, aturan pemilihan pohon mana yang dapat ditebang, ikan tidak boleh di panen setiap hari dan pembuatan jaring yang tidak boleh mengenakan anak-anakya juga dalam jaring.

 

Naga di atap Boen Bio Surabaya

Nabi Konghucu lahir di tahun 551 sebelum masehi, penanggalan imlek tahun pertama. Kalau di penanggalan umum berarti 2000 + 551 maka menjadi tahun 2551 dalam kalender cina.

Nabi Konghucu lahir di keluarga perwira di jaman Jun Jiu (musim semi dan musim rontok), dimana pada masa itu banyak Negara yang tumbuh besar dan hancur. Awalnya sebelum Konghucu dilahirkan, orangtua Konghu tidak memiliki anak laki-laki karena 9 saudaranya perempuan semua dan ada 1 laki namun memiliki kaki yang cacat. Akhirnya ibunda dari Konghu berdoa di gunung Nisan agar diberi anak laki-laki.

 

Mendengarkan penjelasan ukiran dinding dengan batu marmer mengenai sejarah klenteng ini

Kalau diperhatikan di penutup meja sembahyang di klenteng Boen Bio ini terdapat binatang berkaki 4, bersisik dan mirip seperti naga serta memiliki tanduk di kepalanya ini disebut kirin. Saat Konghucu lahir ada 2 ekor naga yang mengelilingi rumah dan suara music yang merdu dimainkan oleh para dewa.

Konghu sendiri memiliki nama asli yaitu Tiong Ni, Ni diambil dari gunung Nisan, tempat ibunda Konghu sembahyang. Terdapat 49 tanda menakjubkan di tubuh Konghu yang menandakan bukan orang sembarangan. Di usia 19 tahun beliau menikah dan memiliki 1 anak, kerajaan member hadiah Ikan Li (Ikan Gurami). Di Usia 56 tahun mengembara.

 

Penjelasan Majelis Konghucu di Klenteng Boen Bioe mengenai filosofi dalam klenteng ini   

Kembali lagi ke sejarah klenteng Boen Bio, terdapat 2 pilar naga yaitu Tiong Si (Tepa Selira) sesama manusia harus bertenggang rasa.

Saat memasuki klenteng ini terdapat 4 anak tangga yang mengartikan :

  • Belajar
  • Di Dunia ini tidak mudah kekal ada saatnya pulang
  • Membersihkan pikiran dan kebersihan hati
  • Pada akhirnya kita akan pulang ke Tuhan YME

Pada ajaran Konghucu di aplikasikan dalam bangunan klenteng. 5 pintu yang ada menjadi pintu gerbang klenteng Boen Bio seperti halnya panca indra :

  • Cinta kasih
  • Kebenaran dan keadilan
  • Susila
  • Bijaksana
  • Dapat dipercaya

Hidup di dunia ini harus seimbang. Melihat yin dan yang dari klenteng dapat dilihat dari singa yang menjaga, di kiri perempuan dan di kanan laki.

Terdapat 6 pasang singa di klenteng ini, 1 pasang di depan, 1 pasang di belakang, 4 pasang di atap dimana 4 ini merupakan arah mata angin.

 

Untuk setiap memperingati ulang tahun nabi Konghu selalu diadakan wayang kulit oleh warga belakang klenteng, hal ini sudah menjadi tradisi dan tidak pernah dilanggar oleh penduduk setempat. Kenapa tidak boleh dilanggar ? ternyata kalau dilanggar warga percaya jika dilanggar maka akan terjadi musibah yang menimpa warga. Percaya tidak percaya terserah anda :p saya share apa yang saya ketahui. Ikuti juga kisah melantjong saya selanjutnya 🙂

 

 

Melantjong Petjinan Soerabaia : Bakcang

Melantjong Petjinan Soerabaia : Bakcang

Weiiitts Ericovamili ! kali ini saya berkesempatan untuk ikut tur melanjtong petjinan soerabaia. Setelah episode 3 yang aman event untuk petjinan berhubungan dengan pemakaman kali ini saya tidak melewatkan episode kampoeng kungfu, special di tanggal momentum fengshui 10-10-2010 ! 😀 episode kemarin yang melantjong petjinan menuju tuban saya tidak bisa hadir hehe :p

Ce Maya sedang briefieng para anggota

Seperti biasa markas besar selalu berkumpul di kediaman Ce Paulina Mayasari, founder dari Jejak Petjinan. Bertempat di Jl. Bibis no 3 (Bibisoversvaart straat 3) berkumpulah saya dengan para pelancong. Ehh ketemu Emak dari Ce Dian disini sekaligus Mak saya juga kekeke :p ga nyangka ternyata di part pertama yakni pembuatan bakcang dan sejarah bakcang ada Mak nongol dan masuk tipi :p hihihihi selamat ya mak 😀

                                               Souvenir Melantjong Petjinan Soerabaia

Pembuatan Bakcang

Nah di markas sini di ajarkan bagaimana membuat bakcang. Untuk temen-temen muslim sudah disediakan bakcang ayam dan untuk yang suka babi juga sudah disediakan. Dalam demo yang dilakukan sudah dipersiapkan bahan-bahan yang sudah di buat sehingga tidak terlalu lama dalam proses pembuatan bakcang jadi tinggal kukus saja. Dengan mengambil nasi/ketan dimasukkan terlebih dahulu kemudian diiringi dengan daging dan terakhir dibungkus dengan daun pring (daun bambu). Setelah itu bakcang diikat dan dengan tali. Setelah itu bakcang siap dikukus.

 

                                           Mak sedang mendemokan proses membuat bakcang

Sejarah Bakcang

Nah sejarah bakcang ini sebenarnya panjang banget tapi saya akan bagikan dari link sejarah yang saya ambil dari Bakcang Peneleh.

Sejarah bacang berasal dari tokoh Qu Yuan (343–289 SM). Qu Yuan adalah sastrawan terkemuka dari Kerajaan Chu. Bukunya sangat laris dan terkemuka, salah satunya Chun Tzu (Ratapan Negeri Tzu) dan Li Sao (Menapaki Kesedihan). Selain itu, ia juga dikenal sebagai menteri yang terpercaya dan setia. Kerena popularitas itu, rekan-rekannya menjadi iri dan berusaha menyingkirkan dia. Rekannya adalah para penjilat kekuasaan yang bermanis-manis di depan raja dan berusaha menjatuhkan Kerajaan Chu dan lebur dalam Kerajaan Chin. Qu Yuan tidak mau ikut dengan konspirasi itu sehingga ia makin dibenci rekan-rekannya.

Pada suatu kesempatan, para menteri menekan tim dokter untuk menyatakan pantang garam bagi raja yang sedang sakit. Akibatnya raja menjadi makin sakit dan hanya bisa terbaring. Mengetahui adanya komplotan ini, Qu Yuan diam-diam membungkus garam dalam daum bambu dengan empat kerucut, lalu menggantung bungkusan itu di langit-langit ranjang raja dengan maksud agar garam itu menetes sedikit demi sedikit di atas mulut raja supaya kesehatab raja pulih lagi.

 

                                          Tidak sabar menikmati bakcang yang telah dibuat

Ketika hal itu diketahui, Qu Yuan malah dituduh meracuni raja. Karena tidak mau berurusan dengan pengadilan, lalu ia bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mi Lou. Mendengar berita ini rakyat menjadi sedih dan mencari jenazah Qu Yuan. Mereka juga melemparkan nasi yang dibungkus dengan bambu kerucut empat untuk dimakan ikan agar tidak mengigit tubuh Qu Yuan. Mereka juga menabuh genderang di perahu untuk mengusir roh-roh naga jahat yang bisa mengganggu roh Qu Yuan.

Peristiwa ini dikenang tiap tahun dengan perayaan Peh Chun (bacang). Perayaan ini ditandai dengan perlombaan perahu naga (dragon boat) yang diawaki sekitar dua puluh orang pendayung yang duduk berpasangan dan mendayung mengikuti ritme genderang dan tradisi ini juga ditandai dengan makan bacang.

 

                                                     Bakcang yang dibuat para peserta

Itulah sejarah bacang. Keempat kerucutnya melambangkan empat kata Qu-Yuan-Setia-Percaya. Bacang adalah lambang penghormatan karakter terpercaya dan orang percaya malah tidak dipercaya dan bahwa orang setia malah didakwa. Bacang adalah ungkapan utuhnya percaya dan setia.

Lomba perahu naga dengan tim mencerminkan kerja sama yang baik, tidak sikut menyikut, setia satu sama lain, bisa dipercaya dan memercayai serta berani menghadapi segala tantangan demi kebenaran.

 

Pertama Kali Ke FKA-Festival Kuasa Allah

Pertama Kali Ke FKA-Festival Kuasa Allah

“Sebuah Perjumpaan Yang Tak Terlupakan”


Halo ericovamili ! kali ini bukan Army Of God yang saya ceritain tapi FKA ke -13 (Festival Kuasa Allah). Sori banget ya sebelumnya saya tidak bisa kasih gambar jepretan saya waktu event ini karena posisi duduk saya yang duduk di samping kanan jadi posisi tidak menghadap panggung secara live. Jadi saya hanya bisa melihat panggung dari sisi kanan dan melihat big screen LCD saja.

Acara yang dihelat 8-9 Oktober 2010 ini dimulai pukul 18.30 sore di Jatim Expo Surabaya. Saya datang yang tanggal 8 dan sampa sana jam 6-an sore, buseeeeetttt jalanan macet, parkiran penuh akan antusias orang ke FKA ini ! Ow ya, acara FKA (Festival Kuasa Allah) ini dapat dikatakan KKR Kesembuhan, jadi cocok sekali bagi teman-teman yang sedang ada masalah, sakit maupun ada kerabat atau keluarga yang ingin mendapat mujizat.

Di bagian tengah ruangan Hall Jatim Expo tempat diadakannya FKA ini diperuntukkan bagi orang sakit parah seperti lumpuh, cacat, atau lainnya. Kotbah dipimpin oleh Pastor Philip Mantofa yang membahas dalam kotbahnya mengenai Yesus Kristus untuk kita dapat beristirahat dan menikmati anugrah Tuhan, dalam kotbahnya diambil dari ayat Ibrani 4:10-11.

10) Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. (11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Setelah usai kotbah, Pak Philip mengajak doa bersama, disinilah kekuatan Tuhan terjadi..tiba-tiba terdengar suara orang teriak-teriak seperti kerasukan dan pelepasan akan kuasa roh jahat. Luar biasanya lagi saya berdoa bisa nangis-nangis sendiri ! woowww ga tau kenapa feel untuk berdoa kesembuhan bener-bener kuat sekali, terasa aura kuasa Tuhan.

Tidak lama kemudian munculah banyak mujizat dan banyak orang bersaksi dari orang rabun yang tidak bisa melihat dengan jelas, orang lumpuh yang tidak bisa berjalan, sakit ini itu dan banyak lagi mujizat yang terjadi. Sumpeh ini bukan rekayasa, saya melihat sendiri keajaiban mujizat Tuhan ! 😀

Saya benar-benar terberkati disinim merasakan perjumpaan Tuhan yang tak terlihat dengan mata namun bisa dirasakan tangan Tuhan sedang melakukan mujizat bagi orang yang membutuhkan pertolongan.

Buat rekan-rekan ericovamili yang tidak datang wah rugi banget ga datang di FKA :p melihat mujizat Tuhan serta pelangi kasihNya. Baik sekian curhat saya mengenai Festival Kuasa Allah 13 ini. Silakan untuk tahun depan teman-teman bisa hadir dan bawa rekan yang sedang dirundung masalah dan penyakit siapa tahu anda sembuh melalui event luar biasa ini. Pastikan pada FKA selanjutnya teman-teman bisa hadir dan menikmati perjumpaan dengan Tuhan yang tak terlupakan teman.. 🙂

Army Of God : True Worshipper Youth

Army Of God : True Worshipper Youth

“TAK TERBATAS KARYA-MU DI DALAM DUNIAKU

TAK TERUKUR KASIH-MU KAU MENEBUS HIDUPKU

DENGAN KAU DI SISIKU KUKALAHKAN S’MUA MUSUH

BUKAN KAR’NA HEBATKU NAMUN KAR’NA KUASA-MU”

 

Yuhuu ericovamili, ada lagi nih episode Army Of God. Sebuah kehormatan besar saya di undang lagi untung meliput acara yang dihelat oleh Komunitas Gereja Mawar Sharon. Kali ini press conference bukanlah Vaness Wu seperti yang pernah saya beritakan disini tapi kali ini bersama band rohani yang membawakan lirik prolog liputan saya ini yakni TW Youth (baca TeWe bukan Tewel :p) singkatan dari True Worshipper Youth.

Terima kasih untuk Ce Errien yang senantiasa mengajak saya sebagai sosial media dalam memberitakan kegiatan positif dimana anak muda dapat kebaktian bersama dan bersatu sebagai generasi muda dengan slogan dari setiap event Army Of God, Highly Influence – Highly Intellectual – Highly Spiritual untuk membawa generasi muda tidak terbawa arus dunia yang sesat akan pergaulan duniawi yang sudah broken dan senantiasa dalam jalan Tuhan.Amiinnn 🙂

AOG (Army Of God) kali ini di Jatim Expo jam 10 pagi hari Minggu 26 September 2010. Ini kunjungan kedua saya ke AOG,setelah kemarin cerita saya sewaktu pertama kali ke Army of God untuk meliput Vaness Wu.

Dengan perlengkapan senjata SLR baru *halah*,fotografi konser pun tak terlewatkan dan puas dengan hasil jepretan yang berbeda,beda bangetlah yang pasti dengan memakai kamera pocket saya sebelumnya hehe :p

Kegiatan kebaktian yang dipimpin oleh Pastor Philip Mantofa, sosok figure yang sudah tidak asing lagi bagi gereja-gereja di Indonesia dan Asia. Melalui bukunya “Before 30” & “Trip to Hell” banyak menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini untuk lebih mencintai Tuhan. Ok kebaktian telah selesai dan tibalah acara press conference dengan teman-teman dari Band True Worshipper Youth di ruang VIP pers.

Profile TW Youth ??

Perlu teman-teman ketahui bahwasanya TW Youth (True Worshipper Youth) adalah bagian dari tim praise and worship Oxygen yang merupakan youth church dari JPCC (Jakarta Praise Community Church) dengan tujuan utama mereka adalah untuk mempengaruhi generasi muda sehingga mereka bisa makin dekat dengan Tuhan dengan lagu-lagu yang dibawakan dan semakin punya kehidupan yang meningkat. Di bawah bimbingan Youth pastor mereka seperti Sidney Mohede dan Jussar badudu, TW Youth penah menggelar konser live recording “Breathe” di tahun 2006, “Forever Reign” di tahun 2007, “All For You” di tahun 2008, “Higher Depper” di tahun 2010 ini. TW Youth ini berbeda dengan TW yang saya kenal yang menyanyikan “We Will shine, shine like star above..” bedanya TW Youth ini khusus untuk anak muda namun dengan TW sebelumnya satu gereja dan satu aliran tentunya.

Resep Membuat Lagu dari TW Youth ??

Lagu yang dibawakan oleh TW Youth ini terinspirasi dari lagu sekuler. Resep dari lagu-lagu berkualitas yang dibawakan dukungan dari lingkungan gereja yang trust (percaya) dan di ijinkan dengan eksperimen terhadap lagu-lagu yang telah dibuat apakah cocok dan dapat diterima.Di album yang beredar sekarang hanya segelintir dari lagu-lagu yang diciptakan, ada yg tidak bisa di tayangkan karena tidak sesuai jadi hanya yang  layak saja serta keberanian untuk rendah hati dan menjadi yang terbaik. TW Youth  mengarang lagu untuk  pengalaman kehidupan dan rela di koreksi jika tidak sesuai dengan firman Tuhan jadi ada lirik yang di rubah.

Cara Membagi Waktu ??

Kebanyakan anggota dari True Worshipper Youth ini memang kuliah beberapa tahun yang lalu, mulai tahun  depan ada teman-teman yang baru untuk melengkapi yang sudah ada sekarang, karena sebelumnya gereja men-suport kreativitas, mulai menciptakan prefer untuk anak muda agar lebih mudah dalam mengenal Tuhan melalui lagu rohani. Jadi dari tahun 2006 berdiri True Worshipper tidak akan menajdi true worshiper terus menerus. Di setiap album yang diciptakan ada orang baru untuk regenerasi generasi baru sehingga tetap baru dan tetap fresh album-album TW ini.

 


Nah tampang-tampang dari TW yang hadir di press conference di ruangan yang kecil jadi hanya sebagian dari teman-teman TW yang ada seperti Andriyanto (Keyboard), Shelvia Hendoro, Ribka Yusuf Wijaya, Kenny Goh. Semoga liputan yang saya bawakan dapat membawa berkat dan inspirasi anda semua yang membaca untuk menjadi generasi yang terus maju dan berkembang dalam Tuhan serta belajar dari pengalaman teman-teman True Worshipper Youth yang dapat ditiru semangatnya 🙂 amiiin. 

 

Artikel Terkait :

Ramadhan Bersatu

Ramadhan Bersatu

Foto bersama antar komunitas

Foto bersama antar komunitas

Sendiri di depan kemegahan TMP Mayjen Surabaya

Wah kali ini momen luar biasa sekali, seluruh komunitas di surabaya bersatu padu untuk aksi sosial dalam rangka bulan ramadhan yang kita namakan “Ramadhan Bersatu“. Dengan kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (Jl. Mayjend Sungkono) dan bagi Ta’jil gratis kepada masyarakat yang melintas jalan raya depan Taman Makam Pahlawan pada tanggal 21 Agustus 2010 jam 4 sore. Kalau boleh saya katakan ini rekor dalam sejarah antar komunitas di mana seluruh komunitas yang ada di surabaya bersatu.

Event ini diikuti oleh berbagai komunitas yang ada:

  1. Surabaya Facebook Community
  2. Surabaya Mig33rs Community
  3. Rotaract Clubs Central Surabaya
  4. Tunas Hijau
  5. Paskibra Surabaya

Tujuan diadakannya acara ini sebagai ajang mempererat tali silaturahmi dan menjalin komunikasi antar Komunitas/Forum Online di Surabaya, memeriahkan indahnya bulan suci ramadhan dengan berbagi antar sesama, dan memupuk dan meningkatkan rasa Nasionalisme pada anak bangsa.

Rangkaian acara dimulai dari upacara bersama yang dipimpin oleh teman-teman dari Paskibra Surabaya dan diikuti oleh seluruh peserta dan dipandu oleh petugas Garnisum dari TMP Mayjen. Suasana berlangsung khidmat dan satu persatu dari perwakilian komunitas maju untuk memberikan kesan dan pesan.

Upacara Bersama dipimpin Paskibra Surabaya

Dilanjutkan dengan tabur bunga bersama. Keranjang bunga di bagikan ke masing-masing komunitas. Kebetulan saya yang juga tergabung dalam Komunitas Blogger Surabaya Tugupahlawan.com juga ikutan tergabung di Leo Club Surabaya jadi tabur bunga di 2 komunitas hehe :p memang sih saya juga anak kaskus, tapi tidak ikutan rombongan teman-teman kaskus *ngaku-ngaku

Doa bersama diikuti perwakilan seluruh komunitas

Bunga yang disebar telah habis dilanjutkan lagi dengan foto bersama dan dilanjutkan lagi acara berbagi ta’jil. 2 pintu gerbang masuk area parkir pemakaman dibuka, pembagian tugas dari pengarah jalan agar masuk ke area makam untuk diberi ta’jil gratis. Jumlah ta’jil yang dibagikan sejumlah 465 bungkus. Polisi pun ikut membantu mengamankan jalanya arus lalu lintas di sekitar TMP Mayjen Surabaya. Teman2 membawa spanduk ta’jil gratis untuk para pengguna jalan agar mampir ke lokasi, dan memang banyak sekali pengguna jalan saat jam itu (jam setengah 5-an sore), ratusan tajil yang sudah dipersiapkan ludes habis diberikan.

Mas Novi dan Kucluk awe-awe ta’jil gratis

Ow iya absensi untuk dari club Lions Club Champion NC, saya sendiri (L.Eric), L.Prasirigo, L. Meilan, terima kasih buat temen-temen udah mau bantu-bantu dalam kegiatan bersama ini. Dari Leo Club Surabaya hadir Leo Felix,Leo Olive (saya baru kenalan :p), Leo Happy, Leo Rani, Leo Muthia,Leo Teddy, dan rekan-rekan Leo Club lainnya yang tidak bisa saya sebutkan disini karena saya tidak hapal namanya. Juga dari teman-teman dari Komunitas Blogger Surabaya Tugupahlawan.Com seperti Mas Nophy, Mas Gajah Pesing, Mbah Sangkil, Mas Dion Deteksi, Mas Kuchluk, Mas Bair, Dior. Terima kasih semuanya sudah datang dan membantu sesama.

Semoga di bulan ramadhan ini kita dapat saling memberi pada sesama 🙂

Salam Pengabdian

Lions Club, Leo Club, dan Rotaract Surabaya menabur bunga

Leo Club berfoto bersama Rotaract Surabaya setelah upacara

Rekan-rekan Leo Club Surabaya dengan Blogger Surabaya

Persiapan sebelum membagikan ta’jil

L. Prasirigo, L. Felix, L.Olive, L.Meilan berpose di depan tugu

Inilah perwakilan antar komunitas

Teman-teman dari TuguPahlawan.Com

Leo Felix memberikan sambutan

Mas Nophy memberikan sambutan

Vaness Wu Press Conference

Vaness Wu Press Conference


Wah kali ini edisi special lagi dari Ericova neh guys 🙂

Lanjutan dari episode saya yang pertama kali ke acara AOG (Army Of God) untuk meliput si Vaness Wu ini, saat sampai di ruang konferensi pers media eh tidak tahunya ada rekomendasi dari Ko Jie juga yakni Bro Tobi . Nambah satu lagi teman blogger saya hehe. Jadi blogger yang datang di acara pers konferens ini hanya 2 orang saya dan Tobi. Wooow bangga sekali di undang ke pers conference Vaness Wu personel dari F4 Meteor Garden. Sekali lagi thank to Ko Jie dan Ce Erin yang mempercayakan saya untuk meliput ke sosial media melalui blog Ericova :).

Perlu diketahui bahwasanya kegiatan Army Of God (AOG) ini sudah 20 kali menyambut kehadiran pers dalam kegiatan AOG ini. So, saya bersama pers dari media cetak dan elektronik yang mana beberapa wartawan juga rekan saya eh ketemulah di jumpa pers ini hehehe :p

Jumpa pers Vaness Wu dengan media massa dihelat sama dengan diselenggarakannya event AOG ini yakni di Grand City Surabaya (Jl.Gubeng Pojok 1 Surabaya) dari yang di rencanakan pukul 12 siang ternyata molor sampai jam 1 siang *biasalah artis hihihi :p

Dalam pers conference ini hadir pula Ps. Philip Mantofa , Vaness Wu, dan Rev. Jaeson Ma.

Rev Jaeson Ma berkata “Hidup kita adalah gairah bagi Tuhan, kekristenan sejati adalah dimana memberikan gairah untuk Tuhan”. Jadi bagi Vaness Wu, dia memiliki gairah tapi bukan untuk dirinya sendiri tapi gairah untuk Tuhan.

Perlu diketahui juga Rev. Jaeson Ma yang telah merilis film 1040 dalam filmnya telah ditayangkan lebih dari 20kali dan di tonton lebih dari 15.000 orang. Film 1040 yang menceritakan bagaimana kegerakan Christian di benua Asia yang makin lama makin meningkat. Dan dari 75% jumlah tersebut tersebut merespon panggilan untuk menjadi misionaris.

Vaness menceritakan pengalamnnya bersama Tuhan selama ini dan juga mempersembahkan lagu dan performance luar biasa di acara Army Of God ini.

Berikut adalah wawancara bersama Vaness Wu. (Q=Question, V=Vaness Wu)

Q : Bagaimana cara Vaness menempatkan posisi diri di keluarga ?

V : di tahun ini Saya menentukan KKR mana yang menjadi prioritas dahulu kemudian saya mengatur jadwal dengan keluarga. Saya juga sering mengundang keluarga untuk hadir di konser saya. Karena kasih karunia Tuhan, saya belajar memberikan yang terbaik bagi orang tua.

Q : Bagaimana rahasia relasi kamu dengan orang tua ?

V : Jarak memang ada. Cara saya dengan berkomunikasi lebih baik dan membuka hati dengan komunikasi yang baik.

Q : Kriteria dream girl bagi Vaness ?

V : Tentunya harus mencintai Tuhan lebih dari diri saya dan pada akhirnya dia dapat memberikan kestabilan dalam hidup saya.

Q : Apa pendapatmu tentang acara Army of God ini ?

V: Luar biasa sekali ! Army of God memberikan banyak berkat bagi Indonesia. Karena anda yang hadir disini adalah masa depan dari Indonesia. Tuhan akan melancarkan sgala aspek kehidupan. Saya bersedia untuk menghadiri Army of God lagi. Yesus mencintai Indonesia !


Yah begitulah inti dari pers conference yang saya sari di acara Army Of God kemarin. Semoga sharing saya dapat menjadi berkat bagi pembaca sekalian.