Review Sambel Pecel Kemangi

Review Sambel Pecel Kemangi




“Bumbu pecel yang berbeda dengan bumbu pecel yang ada di pasaran dan patut anda coba”

Pecel sudah bukan lagi makanan bagi kaum pedesaan namun juga sudah menjadi tujuan utama pencinta kuliner kota-kota besar. Rasa dari pecel tidak dapat dipungkiri di pengaruhi bumbu yang terdapat pada pecel itu sendiri. Bumbu pecel dibuat dengan nguleg (bahasa jawa mengaduk mencapur jadi satu dan di remas-remas dengan cara ditekan dalam wadah/layah) bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bumbu berwarna coklat khas pecel. Hal yang lama dan membosankan dalam nguleg membuat bumbu pecel, namun jaman sekarang bumbu pecel sudah bisa dinikmati di pasar,toko,supermarket dalam kemasan yang siap diolah.

Memang bumbu pecel yang saya tahu tersedia sekarang dibagi dalam 2 kategori umum seperti asal murah namun tidak mengutamakan kualitas rasa dan yang kedua pada kualitas namun memang harga yang ditanggung agak lebih.

Berangkat dari permasalahan seperti itu serta cara pengemasan yang pada umumnya membuat pengguna yang ingin memasak bumbu pecel menjadi bau dan pliket berminyak di tangan. Sambel Pecel Kemangi ini memilih dalam kualitas rasa.

Digawangi sendiri oleh Aditya yang asli orang Blitar dalam peracikanya dengan bumbu-bumbu alami tidak main-main seperti kacang tuban yang dipilih kualitas baik serta gula merah blitar yang rasa nya tidak perlu diragukan lagi, bawang putih, terasi dan kompisisi lainnya yang dapat dilihat di kemasan.


Formula resep yang dibuat oleh Adit panggilan pemilik nama lengkap Aditya Pramudita Susilo ini berawal hobinya yang wisata kuliner pecel, yang mana berpengalaman dalam dunia rasa pecel tidak perlu diragukan lagi hingga dia menemukan racikan resep bumbu sendiri yang dinamakan “Sambel Pecel Kemangi” ini.

Selera untuk bumbu pecel sudah dipertimbangkan oleh Adit dengan dibedakanya menjadi 3 rasa selera : tidak pedas, sedang dan pedas. Hebatnya lagi harga yang di bandrol cukup Rp.49.500 untuk sekilonya *dapat 4 toples berukuran 250gr, sebanding dengan kualitas yang kita dapatkan. Bumbu pecel ini tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali. Jadi untuk penyimpanan di kulkas mampu tahan hingga 30 hari sedangkan tanpa pendingin bisa mencapai 7 hari.


Kenapa yang digunakan trademark kemangi?menjadi pertanyaan bagi saya pada adit. Adit mengaku kalau makan pecel identik dengan sayur dan pastinya kemangi sebagai toping, kemangi mudah di dengar dan diingat, makanan pecel tidak ada kemangi juga tidak lengkap rasanya. Namun pada bumbu ini tidak mengandung kemangi hanyalah trademark saja agar mudah diingat.


Sebuah konsekuensi yang harus ditanggung dalam memuaskan pelanggan tidak hanya dari cita rasa namun juga kualitas layanan. Feedback dari pembeli sangat diutamakan oleh Adit. Dengan motto yang dipegang oleh pemilik Bumbu Pecel Kemangi ini “make enjoy the food and smile” menjadi pedoman dalam kulitas cita rasa serta layanan dalam menjamu pemesanan konsumennya.

Analisa :

  • Rasa (9/10) : Berbeda dengan bumbu pecel lainnya dilihat dari sisi komposisi racikan
  • Packing (9/10) : menggunkan toples yang memudahkan untuk dibuka dan penyimpanan sehingga tidak bau saat disimpan.
  • Tekstur (8//10) : Lembut dan mudah saat dilarutkan dengan air.
  • Pelayanan (8/10) : Memuaskan untuk pelayanan pengiriman delivery dan respon cepat.


Info : Sambel Pecel Kemangi ini sudah memasok di berbagai kota di Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra.


Untuk bisa memesan silakan langsung kontak ke:
Aditya / 08179699188

Review Mibaba Mojokerto

Review Mibaba Mojokerto


Perjalanan mengunjungi salah satu keluarga yang berada di mojokerto tepatnya rumah sakit Emma Mojokerto, membuat saya menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu resto yang baru saja di buka yakni Mibaba (Mie-Bakwan-Bakso).

Berlokasi di ruko di Jl. Hos Cokroaminoto 35, lokasi parkir cukup luas untuk anda yang berkunjung menggunakan motor maupun mobil.

Suasana dekor minimalis modern membuat betah disini yang bisa menjadi tempat cangkrukan dengan harga yang tidak terlampau menguras kantong, dengan budget sekitar Rp.10.000 sudah bisa memesan semangkuk mie maupun bakso.

Keunggulan di Mibaba ini adalah bakwan Bakso terbuat daging sapi asli, tanpa pengawet & pengenyal dan emang terasa daging “nyesss” begitu dimakan.

Song Mie yang saya lahap pun, mie nya terbuat dari mie produksi sendiri terbuat dari terigu serta telur dan dijamin tanpa pengawet.

Kebetulan dalam kesempatan jelajah kuliner di Mojokerto ini saya memesan Song Mie, Bakso paket hotel *paket hotel = nama menu paketnya, dan 2 es teh manis. Kocek yang dikeluarkan setelah mendapat diskon cukup Rp. 23.700


Analisa :

  • Song Mi (8/10) : Tidak ada bahan pengawet dan kenyal, bumbu ok, jamur ok, sayuran ada 2 yakni sawi dan selada segar.
  • Bakso Hotel (9/10) : Maknyus baksonya. Dibuat dari daging asli.
  • Es Teh (8/10) : Manis cukupan, teh baru bukan teh bekas yang di pakai terus menerus (karena terasa dari aromanya)
  • Suasana (7/10) : Bersih dan terang, bisa untuk bisnis maupun belajar.
  • Pelayanan (7/10) : Standar resto untuk pelayanannya.


Sekedar info saja untuk anda yang berdomisili di daerah Mojokerto dan sekitarnya, mulai senin 28 Desember 2009 mendapatkan harga promo 15% *dengan syarat dan ketentuan berlaku.


Review Pangsit Mie Mentari

Review Pangsit Mie Mentari

Perjalanan mencari Mi manyar seperti yang diberitakan oleh kawan blogger kuliner Inijie tidak memberikan hasil entah mungkin karena bukanya hanya malam karena saya mencari pada sekitar pukul 12 siang.

Dilanjutkan dengan pencarian kondom / rubber SPC Boss 1000 yang saya beli beberapa hari yang lalu yang susah dicari kondom rubbernya, ada pun cocok namun lubang mic, headset serta kamera tidak tepat sehingga sangat disayangkan

Perjalanan berlanjut ke daerah semolowaru (STIKOM menuju ITATS) untuk mencari makan bersama rekan saya Rendy Wijaya, Heru Suhartono, Yohan kurnia dan tidak sengaja menemukan Pangsit Mie Mentari yang terletak sesudah indomart semolowaru dan sesudah Natasya College yang terletak di kanan jalan,kemudian bersiaplah mendapatkan lokasi Pangsit Mie Mentari ini.

Kesan pertama yang di dapat sangat lah menkjubkan ramainya. parkiran untuk motor Oke karena motor dimasukan ke dalam depot mini ini (pengguna motor jangan kuatir tidak ada parkiran karena semolowaru yang sangat sempit).

Harga yang dibayarkan cukuplah murah sesuai dengan kantong mahasiswa Hanya Rp. 5000 untuk semangkuk Pangsit Mie Ayam dan Rp.1000 untuk es teh manis.
Biarpun harga merakyat begini rasa boleh diadu, cukup enak 😀 Kuah yang dibuat pun enak dan tidak menyegrak di tenggorokan.
Rekomendasi sekali buat mahasiswa dan mencari kuliner yang murah meriah seperi saya 🙂 hehe

Analisa :
– Pangsit Mie Ayam (8/10) >> enak dan mutu terjamin
– Kuah (8/10) >> tidak menyegrak dan bisa di minum sendiri dari mangkoknya kalau mau
– Pelayanan (8/10) >> sopan dan ramah terhadap pelanggan meskipun ramai pelanggan tetap dilayani
– Kebersihan (7/10) >> beberapa lalat jalan kesana kemari agak mengganggu suasana makan

Tempat handphone Boneka Lucu

Tempat handphone Boneka Lucu


Jual tempat handphone boneka lucu (Best seller On Facebook) cuman Rp.50.000 perboneka.
Pesan dulu…Setiap pembelian min 2 item,free ongkir Surabaya-Sidoarjo..

Barang langka..
Berbagai jenis Tempat Handphone boneka..

Detail galeri foto : http://www.facebook.com/album.php?aid=4435&id=100000388523219
CP : Erfin – 08973939994
FB & YM : erfinster@hotmail.com

Mengikuti Training of Journalistic

Mengikuti Training of Journalistic

Sabtu dan minggu pada tanggal 5-6 Desember 2009 merupakan pengalaman bagi saya dan beberapa rekan dari SSNews dalam dunia jurnalistik. Event yang diselenggarakan oleh Unair yang terletak di Perpustakaan lantai 3 Kampus C Mulyorejo berjalan dari pagi sampai sore. Dengan moto “Bukan hanya teori tapi juga aksi” dilaksanakan oleh UKM Penalaran Unair. Pemateri yang didatangkan pun tidak main-main, sangat berharga pengalaman-pengalaman yang di sharingkan seperti Wahyu Kuncoro (wakil sekretaris PWI Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur). Yuyun Abdi fotografer kondang Jawa Pos yang mana mengajar materi Fotografi.

Foto-foto yang di tampil kan sangat bagus dan seakan-akan bisa bercerita. Wahjoeharyanto dari Wartawan Surya membawakan teknik menulis berita. Menulis feature dibawakan oleh Sudjatmiko dari Jawa Pos. Pemateri terakhir yakni Aditya Abdurrahman dosen ITS yang membawakan materi Desain dan Layout untuk media cetak.

Keberangkatan diklat jurnalistik atau Training of Journalistic ditemani oleh rekan-rekan dari SSNews (Stikom Surabaya News) dari Bodrex a.k.a Frenavit, Edtans a.k.a Edo Yonatan, Ananta, dan Ridwan tak lupa nama saya Eric :p Pada saat acara pembagian kelompok dimana kita dari STIKOM Surabaya harus berpisah dan berbaur dengan kelompok lain dengan sistem acak bukan berarti kita tidak dapat berbuat apa-apa.Buktinya dengan pada saat pengumpulan tugas, tugas membuat koran dari panitia dimenangkan Juara I oleh kelompok dari Frenavit, Juara II diperoleh kelompok Edo, dan Juara III diperoleh saya sendiri.

Setidaknya ilmu-ilmu yang diberikan oleh para pemateri menambah pengalaman saya dalam dunia blogger yang tak lepas dari dunia jurnalistik. Dengan menulis akan membuat otak kita berwarna-warni dengan hasil karya Tulis.