Lomba Blog Fest Dinodai

Sebenarnya ini sih berita baru-baru aja karena lomba Blog Fest yang diadakan
STIKOM telah ternodai oleh tindakan JACP.Seperti yang telah dilakukan oleh
Mas Ryosaeba

dalam investigasinya
sepertinya telah dapat menjadi acuan agar pihak
penyelenggara terutama STIKOM agar tidak sampai lengah dan meneliti dulu sebelum
menentukan jura 🙂 Hal ini mengingatkan saya ketika ada
Jawapos
Campus Expo dan pada saat itu pihak STIKOM mengadakan Blogfest yaitu
acara membuat Blog untuk SMA. Pada saat itu saya ingin mendaftar namun saya
mengurungkan niat karena tidak ada yang menemani saya untuk melihat
prosedur-prosedur yang harus saya lakukan :((

Tak lama setelah lomba itu telah usai dan ditentukan pemenangnya, kebetulan
pada Feed Reader saya,saya melihat di Blog Mas Pri,
Mas Ryosaeba yang mengungkap
kasus kemenangan para juara Blog Fest tersebut.terdapat kecurangan yang
jelas-jelas terlihat. Saya sendiri telah melihat Blog yang menjadi juara pertama.
Dan benar seperti yang telah di utarakan oleh para senior-senior saya, dalam
Blog pemenang tersebut jelas Blognya JACP dari Kapanlagi.com,dan sumber-sumber
lainnya dan tidak ada yang dirubah jadi langsung asal kopi paste. Dan kopi paste
yang dilakukan tidak menyebutkan tempat dimana mengambil atau sumbernya..wah-wah
ikutan lomba kok jadi masalah gini y hehe kasian dech loe :p

Dengan adanya pengalaman seperti ini kiranya kita selalu mencantumkan sumber
dimana kita mengambil bacaan serta tidak asal kopi paste 🙂

Untuk melakukan pengecekan bisa dilakukan dengan berdasarkan tips dari mas
Pri dan cari “Uji
Google untuk melakukan Plagiarisme”

Ear candling: Terapi Pembersihan yang Tidak Membersihkan

Ear candling, dikenal juga dengan terapi lilin. Lilin yang digunakan adalah lilin berbentuk tabung berdiameter kecil, yang telah direndam dalam beeswax atau parafin dan dibiarkan hingga mengeras. Sesuai namanya, terapi ini dilakukan dengan menyalakan lilin khusus yang diletakkan di liang telinga. Tentu saja ‘pasien’ harus berbaring miring ke satu sisi, sementara ‘terapis’ menyalakan lilin dan membiarkannya terbakar selama beberapa menit.

Prosedur ear candling
Lilin dinyalakan. Lilin yang terbakar akan ‘dijaga’, dengan menggunakan semacam tusuk gigi untuk mempertahankan agar lubang di puncak lilin selalu terbuka selama proses berlangsung. Setelah lilin dimatikan dan disingkirkan, sebungkah kapas padat digunakan untuk membersihkan kotoran telinga yang nampak, dan seringkali diperoleh ‘minyak telinga’ (ear oil).
Beberapa praktisi meletakkan lilin yang masih panas itu di dalam semangkuk air, dan mengklaim bahwa semua yang ada di dalamnya -yang bukan beeswax- adalah kotoran telinga, kulit mati, residu obat, atau ‘peninggalan’ infeksi ragi di waktu lalu (yang kesemuanya belum ada buktinya).

Prosedur terapi ini mestinya menciptakan kehampaan ringan (hampa dalam artian tekanan udara di bawah tekanan udara atmosferik/ruang), yang dapat menarik kotoran telinga (earwax, cerumen) keluar dari liangnya.

Apa yang diklaim?
Sesuai yang saya lihat di televisi, terapi ini mengklaim mampu melakukan sesuatu pada sinus, membersihkan kotoran, melegakan, dan mengurangi sakitnya. Katanya pula, penderita sinusitis rongga hidungnya basah (??), dan terapi ini dapat membuka salurannya.
Terus terang saya kurang mengerti. Ya kata-katanya, ya klaimnya. Mungkin ini karena reporternya (yang menjalani terapi) yang bercerita, bukan terapisnya.
Beberapa pendukungnya mengklaim bahwa pengotor (impurities) dapat disingkirkan dari telinga bagian dalam, sinus fasial (rongga sinus di daerah wajah), atau bahkan otak (hah?!), yang kesemuanya entah bagaimana terhubung ke liang telinga.

He? Ada kanal dari otak saya ke telinga? Astaga. Mungkin saya jangan terlalu keras belajar, menjadi pintar, dan berotak encer. Nanti malah meleleh ke luar dan saya rugi. Ups. Hiperbolik.

Dia mengatakan bahwa candling akan menyingkirkan ragi dan membersihkan sinus. Dia juga bilang, khususnya jika kita hidup di lingkungan perkotaan, candling akan membantu mengeluarkan banyak kotoran dan polutan yang dapat terakumulasi di dalam telinga. [Testimony of an injured victim]
Hampir semua paket pengarahan mengindikasikan bahwa telinga akan terasa hangat (tidak panas) dan pengalaman ini akan menenangkan, bahkan bagi jiwa.

Uji skeptis
Berikut adalah kutipan dari artikel tentang ear candling di Quackwatch:
Suatu pameran menggelar ear candling seharga $30. Orang-orang yang ‘menjual’ ini berkata bahwa pengisapan oleh lilin dapat ‘menjernihkan pikiran dan sinus’. Saya bertanya-tanya untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memaksudkan penjernihan tersebut secara literal, bahwa telinga adalah sebuah bukaan dari otak dan sinus. Seorang perempuan yang menjadi pelaksana menyatakan, “(Terapi ini) membersihkan seluruh kepala, otak, dan semuanya – mereka semua terhubung, kau tahu”.

Candling dilakukan di meja depan kios, sehingga wajah-ingin-tahu orang yang menjalani ‘terapi’, yang telinganya ditancap lilin menyala, menarik perhatian banyak pengunjung. Selama proses berlangsung, campuran keabuan dari gumpalan dan lelehan wax dikumpulkan dalam sebuah piringan yang diletakkan di bawah lilin.

Campuran tersebut tidak tampak seperti lelehan lilin, namun tampilannya tampak meragukan. Pelanggan diberitahu bahwa campuran itu adalah pengotor yang telah disingkirkan. Dan banyak di antara mereka yang memamerkannya dengan bangga, membandingkan antara miliknya dan milik orang lain, serta memberikan komentar yang meyakinkan.
Untuk menguji ini, Rebecca Long, presiden Georgia Council Against Health Fraud, mencobanya di rumah usai menonton pertunjukan tersebut. Dengan bantuan seorang teman, arahan dari kemasan diikuti dengan cermat.

Ia temukan bahwa candling menghasilkan suara berdesis, yang mirip dengan suara kelomang yang didekatkan ke telinga, namun jauh lebih keras. Namun udara di dalam telinganya menjadi terlalu panas sehingga ia harus menghentikan percobaan.

Selanjutnya, dilakukanlah sebuah percobaan sederhana lainnya: membandingkan hasil kerja ear candling dengan dan tanpa telinga. Dua penyelidik menguji lilin untuk melihat apakah wax yang terkumpul setelah pembakaran seluruhnya berasal dari lilin atau juga mengandung wax yang keluar dari telinga.

Untuk melakukan ini, mereka membakar lilin dan menempatkan ujungnya: (a) di dalam liang telinga, (b) di luar liang telinga, sedemikian rupa sehingga wax yang menetes akan tertampung dalam semangkuk air, dan (c) di dalam liang telinga namun dengan tube penghalang, sedemikian sehingga memungkinkan kotoran telinga bergerak ke dalam tube namun menghalangi wax lilin bergerak turun (ke dalam liang telinga).
Uji ini memberi hasil bahwa semua residu yang terbentuk berasal dari lilin dan tidak ada kotoran telinga yang dikeluarkan.

Ear candling’s not working, my dear!
Karena wax bersifat lengket, tekanan negatif (vakum) yang diperlukan untuk menariknya ke luar rongga telinga haruslah sedemikian kuat sehingga dapat merusak gendang telinga pada prosesnya. Bagaimanapun, ternyata prosedur candling bahkan tidak menghasilkan kondisi vakum.
Peneliti yang mengukur tekanan menemukan bahwa tidak tercipta tekanan negatif selama proses candling terhadap relawan. Penyelidik yang sama telah melakukan candling selama 8 tahun dan menemukan bahwa tidak ada kotoran telinga yang dikeluarkan, dan wax lilin justru menumpuk di dalam telinga(!).

Pernyataan bahwa liang telinga terhubung ke struktur di dalam gendang telinga adalah palsu. Liang luar telinga, beserta gendang telinga di dalamnya, tidak terhubung ke otak, sinus (yang menjadi target ‘terapi’), ataupun saluran Eustachia (kanal antara telinga tengah dan bagian belakang kerongkongan).

Ada klaim yang menyebutkan bahwa gendang telinga berpori dan dapat melewatkan pengotor dengan cepat. Ini tidak benar. Pengotor yang terdapat di wax yang terkumpul tak lebih dari abu/sisa dari pembakaran lilin dan kerucut penyangganya.
Bahaya ear candling

Candling berisiko terhadap beberapa bahaya, dan yang paling serius adalah terbakar oleh lilin panas. Pembuat lilin mengklaim bahwa lilin mereka hanya akan menetes di bagian luar telinga. Dan anda bisa berkomentar bahwa itu merupakan kecerobohan praktisinya.
Tentu saja ada cara untuk menghindari masuknya tetesan lilin cair ke dalam telinga: posisikan lilin dalam keadaan mendatar. Tapi saran dari produsen ini terdengar konyol. Bagaimana bisa tercipta suasana vakum? Lilin yang mendatar tidak dapat menutup rapat liang telinga pasien yang sedang berbaring miring ke satu sisi.

Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya didatangi oleh pasien yang terluka oleh ‘terapi’ lilin ini. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak (bolong, perforated).
Dilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada. Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan scuba diving pergi ke sebuah toko ‘makanan kesehatan’ dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang ‘diakui’.
Selama ‘perawatan’, ia merasakan sensasi terbakar yang kuat di telinganya. Di ruang rawat gawat darurat, usaha untuk menyingkirkan tetesan wax yang menempel di gendang telinganya mengalami kegagalan. Operasi dilakukan, dan ditemukan sebuah lubang di gendang telinganya, yang kemungkinan besar terjadi akibat candling.

Untungnya, perempuan tersebut pulih secara penuh dan pendengarannya normal kembali. Praktisi ear candling tersebut meminta maaf, memberikan kompensasi, dan berhenti melakukan praktik ear candling.

Sebagai penutup, inilah penjelasan dari Sandra Yemm, seorang praktisi ear candling, ketika ditanyakan tentang kasus rusaknya gendang telinga yang saya sebutkan tadi:
Ear candling doesn’t remove the wax from one’s ears. But she says that’s not the point: “It doesn’t matter whether it’s being removed or not because you’re going to get some harmony through the changing of the energies and perhaps that’s all that’s needed.”
Very funny. Where do you perform the on-stage joke, ma’am?

Update [16 April 207, 10.30]: Pendapat dan pengalaman dari seorang ‘pengguna’ layanan ini dapat dilihat di sini, sebagai komentar atas posting ini yang dimuat di Wikimu dengan sedikit perubahan (judul diubah menjadi Dusta terapi ear candling). Sila ikut berkomentar di sana jika ingin.
Sumber:
Ear candling on skeptic’s dictionary. Pertanyakan sebelum percaya.
Why ear candling is not a good idea. Ya, mengapa? Dua jawabannya diberikan oleh ‘pasien’ yang pernah melakukannya. Cukup untuk membuat anda berpikir dua kali sebelum mencoba.
The lowdown on ear candling, halaman 1 dan 2. Tidak hanya tak-efektif, tapi juga dapat melukai.
Ear candling. Sebuah percobaan yang menyertakan gambar-gambar dokumentasi.
Beware of the ear candle! dan a cautionary tale.

The ear wax FAQ. Ear candling exposed. Keduanya disusun oleh dr. Hoffman di bawah titel Medical Consumer’s Advocate. Just because it’s ‘alternative’, it isn’t necessarily good!
Ear candling: Conflicting informations, confused consumers. Dari Healthy Hearing.
Keeping ears clean. Bagaimana cara terbaik membersihkan telinga. Wajib baca.

Sumber : http://lita.inirumahku.com/health/lita/terapi-pembersihan-telinga-yang-tidak-membersihkan/
——
Comment saya pribadi :
Memang akhir-akhir ini sedang marak ear candling, saya pikir ini memang ampuh untuk membersihkan kotoran telinga haha :p eh setelah baca artikel ini jalan pikiran saya terbuka hoho..terima kasih pada lita.inirumahku.com atas artikel yang sangat berharga 🙂

Yang Berbahaya di Lingkungan Kita

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botolPlastik.

sanggahan:
http://www.snopes.com/medical/toxins/petbottles.asp
http://www.consumerfraudreporting.org/emailhoaxeswaterbottle.php
http://www.hoax-slayer.com/plastic-bottles-cancer.html
FAQs: The Safety of Plastic Beverage Bottles
beredar mulai: thn 2003

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika Kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

konfirmasi: BENAR
Advis Medis: TIMUN Teman SATEwww.depkes.go.id

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang
fatal dalam Hitungan jam.

sanggahan: http://www.snopes.com/medical/toxins/shrimp.asp
beredar mulai: Mei 2001

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling Tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan Mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin Yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap Hari akan Meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena Begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, Sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.

sanggahan: http://www.snopes.com/food/warnings/noodles.asp
beredar mulai: Oktober 2000

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari Kita Konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus Makanan Dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda Cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.

Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang Sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.

Konfirmasi: kemungkinan BENAR
Studi Kasus Jalur Penyebaran Racun Timbalwww.astdr.cdc.gov

B.Styrofoam

Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

sanggahan: http://www.plasticsmythbuster.org/polystyrene.asp

Artikel terkait mengenai pembungkus makanan berbahan plastik termasuk styrofoam:
Plastics and the Microwavewww.fda.gov (Badan Makanan dan Minuman Amerika Serikat)
Plastics: Revoltionizing American Melatime
Plactics & Safety: What You Need to Know
Packaging MaterialInternational Life Sciences Institue

Source : http://hoax.wordpress.com

Yang Berbahaya di Lingkungan Kita

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botolPlastik.

sanggahan:
http://www.snopes.com/medical/toxins/petbottles.asp
http://www.consumerfraudreporting.org/emailhoaxeswaterbottle.php
http://www.hoax-slayer.com/plastic-bottles-cancer.html
FAQs: The Safety of Plastic Beverage Bottles
beredar mulai: thn 2003

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika Kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

konfirmasi: BENAR
Advis Medis: TIMUN Teman SATEwww.depkes.go.id

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang
fatal dalam Hitungan jam.

sanggahan: http://www.snopes.com/medical/toxins/shrimp.asp
beredar mulai: Mei 2001

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling Tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan Mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin Yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap Hari akan Meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena Begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, Sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.

sanggahan: http://www.snopes.com/food/warnings/noodles.asp
beredar mulai: Oktober 2000

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari Kita Konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus Makanan Dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda Cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.

Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang Sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.

Konfirmasi: kemungkinan BENAR
Studi Kasus Jalur Penyebaran Racun Timbalwww.astdr.cdc.gov

B.Styrofoam

Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

sanggahan: http://www.plasticsmythbuster.org/polystyrene.asp

Artikel terkait mengenai pembungkus makanan berbahan plastik termasuk styrofoam:
Plastics and the Microwavewww.fda.gov (Badan Makanan dan Minuman Amerika Serikat)
Plastics: Revoltionizing American Melatime
Plactics & Safety: What You Need to Know
Packaging MaterialInternational Life Sciences Institue

Source : http://hoax.wordpress.com

Flashdisk Adata JOGR digeber

ehhm..Flashdisk andalanku yaitu Adata JOGR 1GB.
Tiap hari kugeber dengan setiap hari transfer data,editing,kopi,delete..
Yah kita tau sendiri flashdisk mempunyai umur sendiri yang dalam jangka waktu tertentu.
Mudah-mudahan flashdisku masih tetap bertahan sampai bertaon-taon hehehe ^o^ banyak kasus flashdisk digeber cepet jebok..Seperti pengalamanku nie..kingstone yang versi biasa lebih cepet jebolnya daripada golongan Kingston U3 Smartdrive :p
Banyak sekali aku temuin pengalaman teman-teman yang pakai kingston cepet jebolnya padahal baru beberapa bulan pakai