Ngafe di Cafe Flexi

Ngafe di Cafe Flexi

Hi Ericovamili, lama saya ga bahas cafe 🙂

Kali ini perjalanan cafe saya ke WTC Surabaya, awalnya saya lagi merencanakan ke WTC Surabaya yang berada di Jl. Pemuda samping Delta Plaza Surabaya ini untuk mencuci helm di tempat pencucian, ehhh ternyata sudah tutup dan tidak buka kembali.

Daripada sudah jauh-jauh kesini dan parkir ternyata tidak mendapatkan apa-apa maka berniatlah untuk jalan-jalan sambil cari tempat cozy yang santai untuk browsing-browsing. Ketemulah Cafe Flexi di WTC Surabaya ini yang berposisi di lantai bawah dekat lobby WTC Surabaya. SUasana cenderung agak nuansa merah akibat efek kursi, lampu yang cenderug kemerahan warnanya.

Di Cafe ini saya juga mencoba Paket Hemat, wah cocok neh untuk muda gaul seperti saya ini :p Paket Hemat ! Cuman Rp.12.000 saya sudah bisa mendapatkan Nasi Rawon + Es Teh, lumayan lah porsi juga cukupan. Dari sisi rasa cukupan lah Rawon nya, prosi juga Ok, ga rugi lah kalau nongkrong sambil makan disini. Apalagi juga ada WIFI dan meeting room. Cocok untuk hangout kumpul-kumpul atau meeting. Foto capture saya ambil dengan kamera seadanya Android Galaxy Mini saya.

Batik Tuban

Batik Tuban

Hi Ericovamili, kali ini saya berbagi cerita mengenai petualangan singkat saya ke desa pengrajin batik tulis di Tuban. Ya posisi saya di Desa Kerek Tuban. Kebetulan saya kesini karena teman-teman Lions Club ingin berkunjung untuk membeli oleh-oleh Batik Tuban sehabis berbagi amal pengobatan gratis di Klenteng Kwan Sing Bio dengan 1400an orang peserta pasien.

Ciri khas yang menjadi pembeda antara batik tulis di Tuban dengan batik tulis yang lain adalah pada cara pewarnaan yang tidak sama dan ditandai dengan sirip yang menjadi khas batik Tuban. Cara membedakan harga batik satu dengan batik yang lain adalah dengan membedakan zat warna dan tingkat kesulitan pengerjaan batik tersebut.

Setelah dengan pengamatan singkat, ukuran di tiap sentra toko batik disini tidak sama, kebetulan tempat saya berkunjung ini di Toko Batik Warna Jaya yang beralamatkan di Jl. Raya Jaro Rejo menggunakan ukuran panjang 2meter dan lebar 1,2 meter. Disini batik dibuat sendiri, terlihat pada blog saya Ericova ini proses pencantingan (penggambaran) batik.

Membuat batik memang tidak semudah berbicara, berdasarkan wawancara saya dengan mbak yang sedang mencanting, proses mencanting memakan waktu 1 hari untuk membuat pola. Untuk pewarnaan bisa sampai 2-3 kali proses celup untuk mendapatan hasil yang pas, sehingga total selesai pengerkaan batik memakan waktu 1 minggu untuk 1 batik yang dibuat 1 orang.

Okay, cukup sampai sekian cerita sharing saya mengenai Batik Tuban. Salam Ericovamili 🙂

Baksos Lions Club dengan Masyrakat Tuban

Baksos Lions Club dengan Masyrakat Tuban

Hi Ericovamili, kali ini saya berbagi cerita mengenai kisah saya baksos di Tuban tanggl 16 Oktober 2011, dengan total peserta pasien dengan sebaran kupon kegiatan ini sejumlah 1400. Woww prestasi yang luar biasa dan pengalaman pertama saya dengan jumlah peserta 1400an orang yang mana harus dilayani dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang.

Acara kegiatan bakti sosial ini bekerja sama dengan Lions Club Surabaya , Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Viva Kosmetik, Farmasi Universitas Surabaya, Universitas Tuban, Tenaga perawat dari Widya Kartika Surabaya, Dokter dari Tuban dan Surabaya. Lokasi acara ini berada di klenteng Kwan Sing Bio yang sangat besar dan luas serta sudah dikenal oleh masyarakat Tuban. Senang sekali Eric bisa membantu jumlah masyrakat sebesar ini, karena selama saya baksos di Lions Club belum pernah sebanyak ini low dalam tempo waktu 4 jam ! Padahal acara cuku padat dari proses registrasi, pemeriksaan tensi tekanan darah dan berat badan, pemeriksaan dokter, pembagian obat setelah pasien dari dokter.

Terima kasih untuk teman-teman semua yang telah turut membantu acara ini dari awal hingga akhir sehingga acara ini sukses dan masyrakat Tuban terlayani dengan baik.

Kado Barcelona

Kado Barcelona

Halo Ericovamili 🙂 lama tidak jumpa, sudah lama juga ya saya tidak ngeblog dan membagikan pengalaman lagi.

Kali ini saya berbagi cerita mengenai oleh-oleh dari Barcelona. Bisa dibilang kado spesial neh dari kekasih dari Barcelona. Dari ceritanya bingung mau kasih saya oleh-oleh apa akhirnya ketemu juga kado spesial buat saya hihihi 🙂

Setelah buka Bingkisan terdapat keychain boneka beruang berbaju I  ? Barcelona, sekantung whisky mini dari botol plastik yang memang untuk kenang-kenangan, bar coklat berbungkus Jack Daniel hitam tapi isinya coklat. Ehmm yang menarik dari hadiah ini adalah maknanya, dimana kekasih saya memiliki pasangan dari boneka beruang ini *so suiiitt 😀 Ericovamili bisa lihat capture foto saya untuk lihat seperti apa. Thank You huney 🙂

 

Solusi Error Instalasi Office 2007

Solusi Error Instalasi Office 2007

Haduh-haduh memperlama acara instalasi office 2007 pakai acara error, tidak tahu kenapa baru pertama kalinya mengalami error seperti ini pada office 2007 “The Windows Installer Service Canot Update one or more protected Windows”. Saya pikir windows XP nya tidak cocok dengan Office 2007 (tapi berdasarkan pengalaman, tidak pernah office 2007 tidak cocok pada windows XP). Sudah di coba dengan installer office 2007 yang lain tapi masih tetap tidak bisa. Akhirnya selidik punya selidik, diketahuilah kenapa hal itu terjadi. 😀

Hal itu terjadi karena adanya komponen pada shared komponen yang hilang, jadi soluisnya adalah :

  1. Buka installer Windows XP masuk pada I386lalu dobel klik pada FP40EXT.CAB ATAU jika tidak memiliki CD installer dapat meminjam komputer lain yang bekerja dengan baik (masuk pada C:\program Files\Commmon Files\Microsoft Shared\Web Server Extension\40\bin) dan cari f4autl.dll dan kopi.
  2. Kopikan pada C:\program Files\Commmon Files\Microsoft Shared\Web Server Extension\40\bin pada komputer yang bermasalah.
  3. Lakukan instalasi Office 2007 kembali.

Semoga membantu untuk teman-teman yang mengalami masalah hal serupa 🙂 salam Ericovamili.

Workshop Strobist for Food Photography

Workshop Strobist for Food Photography

Buat konco2 Suroboyo, Sidoarjo, dan sekitarnya atau di manapun di seluruh tanah air, yg demen motret, seneng strobist, & suka makan:

id-strobist, Indonesian Strobist Community (www.id-strobist.com) mo ngadain workshop dengan tema:

Strobist for Food Photography’ bersama mas Turida Wijaya

Beliau adalah fotografer senior NIRMALA Magazine, so pasti udah jago buat motret2 makanan, yg maknyus jd tambah uenakk pol.

Catet tanggalnya:

Minggu, 7 Agustus 2011

pk 14:00-18:00 WIB, lanjut buka puasa bersama, mantabs gan pastinya 😀

 

Tempatnya:

Hallo Surabaya Resto

Jl. Bubutan No. 93-95 (jalur lambat) Surabaya

  • Biaya: cuma Rp 150.000,- sudah termasuk buka puasa & takjil
  • silahkan kirim email pendaftaran berisi nama dan nomer telepon ke andre_junior@yahoo.com atau SMS 081-857-8063
  • Pembayaran melalui transfer ke rekening BCA nomer 049.0023.127 a/n Andre Junior
  • setelah mengirim email atau SMS, calon peserta akan diberi nomer unik untuk memudahkan tracing biaya pendaftaran.
  • transfer paling lambat tanggal 28 Juli 2011, tempat terbatas hanya untuk 50 peserta.

Info lebih lanjut hubungi Andre Junior, 081-857-8063

Pengalaman Melantjong Petjinan Kanak-Kanak

Pengalaman Melantjong Petjinan Kanak-Kanak

Yuhuu Ericovamili !! 😀 kembali lagi dengan berbagi pengalaman saya dengan teman-teman komunitas Jejak Petjinan. Kali ini topik Melancong Pecinan dengan tema Melantjong Petjinan Kanak-Kanak dimana pesertanya adalah dominasi anak-anak kecil. Peserta kali ini mayoritas berasal dari YCCLC (Yong Cun Chinesse Cultural Language Center) yang berada di Araya Surabaya. Bertepatan dengan hari Kamis 7 Juli 2011 saya bertugas untuk menjadi dokumentasi dari acara kali ini berangkat langsung menemani perjalan dari Araya tempat YCCLC Surabaya.

Rute Pelantjongan kali ini menuju :

  1. Klenteng Hong Tiek Hien, yang berada di Jl. Dukuh Surabaya (dekat Kya-Kya Kembang Jepun).

     

    Pada klenteng ini merupakan satu-satunya klenteng yang budaya memainkan wayang Potehi masih ada. Apaan sih wayang potehi itu? Yuk saya berbagi cerita tentang potehi ini 🙂

    Potehi berasal dari kata Pou (kain), Te (Kantong), dan Hi (wayang). Jadi Wayang Potehi adalah wayang yang terbuat dari boneka kain. Sang dalang akan memasukan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini sudah berumur sekitar 3000-an tahun dan berasal dari China.

     

     

    Pihak klenteng menyambut baik sekali dengan acara edukasi bermain dan belajar akan sejarah wayang potehi, anak-anak bermain dan membuat wayang potehi dari bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh rekan-rekan Jejak Petjinan. Membuat Lu Ya (Macan) boneka, dimana anak-anak membuat mata dan menghias badan macan dengan spidol, wooww semua anak-anak memainkan boneka yang dikreasikan dan mendapatkan doorprize untuk kreasi wayang potehi yang dibuat yippiii 😀

     

     

    Meburut dalang yang memainkan saya bertanya pada dalang kenapa kok wayang dibiarkan tidak di cuci dan kotor? Menurut dalang yang memainkan, wayang potehi tidak boleh dicuci entahlah mengapa sudah tradisi dari jaman dahulu kala untuk tidak dicuci.

     

     

    Klenteng Hong Tiek Hien ini termasuk klenteng yag sudah berdiri lama dan sudah berbaur dengan warga. Warga sekitar juga turut membantu jika ada kegiatan-kegiatan yang diadakan di klenteng ini. Klenteng ini dipisahkan oleh gang sehingga ada sisi kiri dan kanan dari klenteng, pertengahan sisi ini menghubungkan jalan raya Dukuh dengan gang warga Dukuh. Inilah kulturalisasi budaya Tionghoa dengan rakyat Indonesia berjalan dengan baik. Semoga di tempat lain juga toleransi beragama berjalan dengan baik di tempat lain juga 🙂

     

     

  2. Pabrik Mie & Misua Marga Mulia, yang berada di Jl. Pesapen Kali 23 Surabaya (dekat Jl. Rajawali dan Jembatan Merah).

    Perjalanan berlanjut ke pabrik mi dan misua, Disini saya dan teman-teman Jejak Petjinan dan rombongan anak-anak bermain dan belajar ke pabrik Misua. Misua bentuknya seperti Mi namun lebih tipis. Misua adalah sejenis mie tipis yang terbuat dari Tepung sagu (Terigu). Asalnya dari Fujian, China. Misua lebih lembut dan lebih mudah dicerna, berbeda dengan Mihun/Bihun yang terbuat dari tepung beras, dan Soun/Su Un yang terbuat dari tepung sagu (biasa dipakai untuk sajian bakso). Dalam budaya Tionghoa, misua melambangkan umur panjang, makanan tradisional yang disajikan sewaktu ulang tahun dan sering dimasak pada perayaan-perayaan tertentu.

    Di Pabrik Misua Marga Mulya kami disambut baik oleh Pak Subianto pemilik dari Pabrik ini, keluarga yang ramah dan kami pun senang disambut dengan baik disini 🙂 Anak-anak dapat belajar proses bagaiman mi dan misua dibuat. Dari pengolahan pertama hingga penjemuraan mi dan packing yang sudah biasa dilihat di supermarket. Kebetulan anak dari Pak Subianto ini lagi ulang tahun, tambah seru lagi dengan nyanyi ulang tahun bersama dan pemberian kado dari rekan-rekan Jejak Petjinan pada Amei.

    Setelah pembelajaran mengenai cara pembuatan misua dan mi berakhir dilanjutkan dengan makan siang mi dan misua bersama untuk menikmati sajian hidangan lezat yang dibuat oleh Istri Pak Subianto. Yahuuddd berbagai macam kreasi misua diciptakan (secara pribadi saya lebih suka misua daripada mi :p) adalagi misua kering yang dicampur dengan bumbu BBQ sehingga anak-anak senang, rasa sensasi waktu makan seperti makan krupuk / snack menjadi rebutan anak-anak 😀

Okai sampai sekian berbagi pengalaman saya dengan rekan-rekana Jejak Petjinan dalam acara Melantjong Petjinan Kanak-Kanan bersama YCCLC. Nantikan pengalaman selanjutnya. Ow iya tanggal 23-24 Juli 2011 ini kami dari Jejak Petjinan mengadakan Melantjong Petjinan Madura, untuk pendaftaran dan detil acara bisa ke facebook Jejak Petjinan atau bisa kontak saya melalui email eric.tranggono@ericova.com nanti akan saya teruskan ke bagian pendaftaran untuk menindaklanjuti acara ini. Salam tur wisata 😀

Pengalaman di XXI Premiere Grand City

Pengalaman di XXI Premiere Grand City

Yuhuuu Ericovamili..kali ini saya review pengalaman saya nonton bioskop di Cinema XXI Premiere di Grand City Surabaya :D.

Perjalanan kali ini langka sekali karena jarang dan ini baru pertama kalinya nonton di Cinema XXI Premiere Grand City Surabaya. Berawal bersama seorang rekan baik saya untuk mengajak nonton di sana. Alhasil tiketpun terbeli, kalau di XXI biasa, film yang dimainkan banyak tapi kalau di Premiere ini hanya 1 film yang diputar. 1 Tiket kebetulan saya di hari biasa (senin) Rp.50.000. Tiket yang anda belipun dikemas secara eksklusif dengan amplop seperti penerbangan berbalut warna perak abu-abu.

Begitu masuk Premiere pastinya akan di tawari untuk membeli makanan ini itu, akhirnya luluh lah sudah untuk membeli makanan sebagai camilan di dalam sampai minuman. Kesan memang terasa sekali ekslusifnya terasa banget kok. Ada harga ada rupa 😀

Setelah masuk di ruang nonton untuk dipilihkan tempat duduk sesuai dengan tiket yang dibeli, Mba Petugas dari Premiere ini akan menemani kita sampai di lokasi duduk dan akan membrifieng cara penggunaan kursi untuk duduk. Memang wooww kursinya, bisa di tekuk sesuai selera dan santai. Terdapat blanket (selimut) juga untuk menemani kedinginan :p hehehe

Kalau di Cinema XXI biasa tentunya biasa saja, kerasa kok bedanya guys..Kemudian selain kursi yang besar juag disamping kursi ada meja untuk meletakan makanan yang dihidangkan. Untuk dari sisi kualitas suara dan gambar saya rasa tidak jauh beda dengan yang standard, Dolby dan DTS kerasa kok sama seperti di Cinema XXI Standard, namun gambar video yang ditayang lebih bersih kok. Suara terlihat jelas mungkin karena kapasitas orang yang tidak terlalu banyak. Lalu petugas yang berjaga di pojok depan untuk standby jika teman-teman ingin memesan makanan atau minuman.

Ok mungkin sekian dulu curhat dari saya mengenai pengelaman di XXI Premiere Grand City. Selamat menonton 😀