Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Adi Jasa

Okay berlanjut postingan saya mengenai makam kembang kuning kali ini perjalanan saya dan rombongan tur menuju Adi Jasa yaitu tempat persemayaman/rumah duka yang terletak di jalan demak 90-92 Surabaya. Perjalanan menuju Adi Jasa ini bukan ha lasing bagi saya karena memang jika ada keluarga yang meninggal atau kerabat selalu tempatnya disini kerana memang tempatnya yang luas. Kali ini Pak Agus sebagai tour guide di Yayasan Adi Jasa. 20 tahun lalu orang yang pergi ke Adi Jasa takut sekali, karena kanan kiri persemayaman tapi sekarang sudah banyak depot di Adi Jasa. Tamu tidak hanya melayat tapi juga bisa menikmati santap makanan tanpa perlu keluar dari Adi Jasa. Adi Jasa sendiri pertama kali ada karena banyak keturunan tionghoa yang tidak mampu baik dari segi ekonomi maupun dengan situasi yang tidak memungkinkan misalnya parkiran yang tidak muat untuk tempat parkir tamu-tamu yang melayat kemudian perlu ijin ini itu. Dengan adanya Adi jasa, tidak perlu ijin keramaian.

Yayasan Adi Jasa ini juga menyediakan rumah abu (columbarium) sebagai tempat untuk penitipan abu-abu kremasi jenazah kemudian disimpan dalam guci dan di masukkan dalam lemari kotak transaparan. Untuk kotak besar dikenakan biaya Rp.200ribu/tahun sedangkan kotak kecil Rp.120rb/tahun. Untuk jenazah yang masuk dalam lemari pendingin dalam sehari akan dikenakan biaya Rp.200ribu/hari. Ada hal yang membedakan antara penggunaan dry ice dengan cool storage yakni jiak menggunakan dry ice maka tubuh dari jenazah akan terasa keras.

Dalam etika menghormati keluarga yang meninggal, cara pay-pay kepada keluarga yang meninggal dengan hormat di kiri kemudian hormat kanan kemudian jika memang ingin menyumbang akan disediakan kotak sumbangan yang biasa terletak di kanan anda dan jika memang member sumbangan maka akan diberi kartu tanda terima sebagai bukti telah menyumbang.

Orang yang meninggal selama kurang dari 3 tahun biasanya lilin yang diguanakan adalah lilin putih, sedangkan jika sudah lebih maka menggunakan lilin merah. Seperti yang ceritakan di postingan liputan saya sebelumnya bahwa dalam meja altar sembahyangan, biasanya akan terdapat makanan kesukaan dari yang menginggal, jadi kalau yang meninggal suka indomie/mi instan maka disediakan mi instan di meja sembahyangan. Jadi tidak mengikat bahwa makanan yang harus disediakan ini itu.

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Makam Kembang Kuning

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Makam Kembang Kuning

Okay berlanjut postingan saya mengenai Eka Praya kali ini perjalanan menjajal makam kembang kuning. Ini pertama kalinya saya muter-muter mengelilingi makam-makam yang ada di kembang kuning. Dari kuburan ala jepang sampai ala tionghoa pada umumnya, dari yang kuno hingga baru dikubur.

Setelah puas dengan mengelilingi makam-makam di daerah sekitar krematorium Eka Praya, maka dilanjutkan turun ke bawah menuju kantor makam kembang kuning yang berada di bawah. Bersama dengan penjaga makam yaitu Pak Sukadi. Beliau menunjukkan makam tionghoa yang berada di tengah-tengah perkampungan warga. Dulunya perkampungan warga tidak ada hanya makam yang memiliki lahan tanah luas sekali. Jadi sekarang, tepat di depan rumah Pak Sukadi masih terdapat makam yang masih awet hingga sekarang. Bapak ini tidak merasa takut jika tepat di depan rumahnya terdapat kuburan dari Loe Gien San, pemilik lahan yang sangat luas di daerah ini. Bapak Sukadi ini sekarang tinggal di Kembang Kuning kulon gang 1 no 46 menjabat sebagai kepala makam Kristen kembang kuning Surabaya.

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Krematorium Eka Praya

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Krematorium Eka Praya

Okay berlanjut postingan saya sebelumnya kali ini perjalanan dilanjutkan ke Krematorium Eka Praya yang terletak di jalan kembang kuning Surabaya. Kembang kuning di tempat ini juga krematorium (kremasi jenazah) juga tempat persemayaman terakhir (kuburan). Kantor eka praya berada di kembang jepun dan juga berada di kembang kuning. Menurut salah seorang petugas yaitu Pak Surawi berusia 44 tahun yang memandu romobongan kami di Eka Praya ini, mengurus kremasi sendiri lebih ribet karena membutuhkan waktu untuk mengurus surat-surat seperti LJKK (surat kematian), dokter, pemerintah daerah. Bagi pihak Eka Praya, surat-surat itu penting bahkan KTP serta KSK pun harus persis sama dengan yang meninggal. Jadi untuk lebih mudahnya lebih baik urus skalian dengan pihak toko peti mati, tidak perlu susah-susah mengurus dan tinggal memastikan jam dan tanggal kremasi.

Secara umum kremasi di Eka Praya tidak membatasi agama apapun. Pada prosesi kremasi, jika pihak keluarga yang meninggal telah siap dapat menekan tombol memulai prosesi pembakaran jenazah. Untuk pembakaran, peti mati tidak boleh lebih dari 10cm tebalnya. Pada saat pembakaran yang tersisa dari hasil pembakaran/kremasi adalah tulang, karena tulang tidak hancur oleh pembakaran, sehingga tulang ini ajab di giling kembali dengan penggilingan untuk di lembutkan menjadi abu.

Eka Praya dibangun di akhir tahun 1958 dan mulai beroperasi di tahun 1959. Untuk sekali prosesi pembakaran membutuhkan 150 liter solar sebagai bahan bakar kremasi. Ketentuan jumlah liter ini bergantung pada postur tubuh jenazah.

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Ario

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Ario


Okay berlanjut postingan saya mengenai bongpai dari sebelumnya kali ini perjalanan dilanjutkan ke Ario prosuden/pembuat peti mati dan siupan yang terletak di jalan dinoyo 94-96 dekat kampus WM (Widya Mandala). Di Ario ini jumlah karyawan sebanyak 50 orang namun juga tergantung pada kesibukan,misal banyak order dan event maka jumlah karyawan bisa bertmbah. Rekor yang pernah dipecahkan dalam sehari terdapat 18 pemakaman.

Ario petimati ini di rintis sendiri oleh Pak Ario Karyanto yang memiliki anak perempuan, Yohana disekolahkan khusus jurusan kuburan di Amerika. Kalau tidak salah Yohana sendiri pernah masuk liputan koran jawapos mengenai jurusannya yang agak melenceng karena kuliah kuburan sampai di Amerika*kalau tidak salah loh ya*.

Yohana sendiri lulusan ilmu pemakaman, di America sendiri ada sekitar 37 universitas yang memiliki jurusan ilmu pemakaman. Dengan materi-materi yang membahas :

  • Pengenalan budaya bangsa-bangsa
  • Psikologi
  • Chemistry dalam make-up supaya orang yang telah meninggal kelihatan orang tidur
  • Hukum
  • Seni restorasi, misalnya orang yang kecelakaan parah di buat seperti tidak terjadi apa-apa

Mr Richard suami dari Yohana menceritakan di China sana terdapat 4 musim, cingbing sendiri bertepatan dengan perubahan musim dimana 45 hari setelah musim semi.cara cingbing menunjukkan keluarga yang ditinggal oleh yang meninggal menghargai orang yang meninggal dengan membersihkan kuburan. Jaman sekarang cingbing dipermudah, era dahulu dalam perayaan cingbing, saudara yang paling tua harus dating di kuburan untuk berdoa namun sekarang sudah tidak harus pergi ke kuburan, bisa dengan bersembahyang di meja altar rumah yang ada foto dari yang meninggal juga sudah termasuk memperingati cingbing.

Di Taiwan dan Singapore tidak ada tanah untuk kuburan dan hampir dipastikan 100% jenazah akan dibakar/kremasi. Sedangkan tanah di Indonesia begitu luas dan masyarakat tionghoa di Indonesia sudah bercampur dengan budaya muslim untuk mengubur jenazah, oleh karena itu kebanyakan orang tionghoa di Indonesia mengubur yang meninggal dengan dikebumikan kembali ke tanah dengan prinsip dari tanah kembali ke tanah dan tidak menyukai kremasi.

Budaya masyarakat tionghoa di Indonesia yang setelah kremasi akan menyebar abu jenazah di laut, sedangkan orang di China takut menyebar abu jenazah di laut karena mereka tidak tahu kemanakah arah abu jenazah akan pergi. Menurut Mr Richard, pemakaman di laut yang benar adalah menaruh peti langsung ke laut bukan dengan menyebar abu jenazah ke laut.

Menurut Mr.Richard ceng beng adalah kegiatan mengenang yang anda kasihi bukan harus pergi ke kuburan, karena ceng beng/cing ming adalah tradisi lluhur saja. Jadi kalau tidak bisa ke kuburan. Makanya di rumah orang tionghoa biasanya ada foto dari orang yang dikasihi dan anak-anak keluarga kita di minta untuk pay-pay dan menghormati leluhur. Jadi pemikiran ceng beng bukan bersih-bersih kuburan.

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Bongpay

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Bongpay


Okay berlanjut postingan saya introduction dari sebelumnya setelah dari Bibis no 3 yang dulunya adalah Kantor redaksi Sin Ti Po berlanjut naik angkot menuju tempat pembuatan bongpay/nisan praloyo yang terletak di jalan bunguran 91 yang lokasinya terus lurus setelah pasar atom dan sebelum jalan kembang jepun (Kya-Kya).

Bongpay sendiri berarti nisan yang dipasang dikuburan tionghoa. Bong yang perarti kuburan/makam. Pay berarti berdoa/menghormati atau biasa disebut pay-pay dalam bahasa mandarin.

Pemilik dari toko Tjwan Tik Sing (Nisan Praloyo) adalah Pak Suwanto yang menjadi penerus generasi ke-3 dari bisnis Bongai ini. Toko perusahaan batu bongpay sudah berdiri sejak tahun 1937. Persaingan dalam bisnis Bongpay selalu ada. Bahan batu dari bongpay ini di datangkan dari Makasar, ujung pandang. Namun kualitas batu dari makasar akan mengikis setelah 10 tahun lamanya. Kemudian di datangkan dari Jawa tengah, namun kualitas cepat berubah warna batu. Kemudian di coba lagi batu yang berasal dari Bandung, namun kandungan air pada batu cukup banyak.

Harga dari bongpay sendiri paling murah adalah Rp.2,5 juta dengan kualitas biasa. Pada jaman dahulu bongpay dibuat dari batu kemudian di jaman sekarang mulai beralih ke marmer/granit selain lebih awet namun juga lebih elegan dalam estetika bongpay.

Pertanyaan menarik dari salah seorang pengikut tur ini menanyakan apakah batu nisan bongpay sendiri dapat diganti misal dengan plastic atau apa kenapa kok pakai batu? Jawabannya adalah kepercayaan orang tionghoa, yang menggunakan batu sebagai bongpay kuburan karena batu yang bersifat alam. Dan yang berasal dari alam akan memiliki kekuatan alam sehingga tidak boleh diganti dengan material lain. Bisa saja plastik atau batu campuran dibuat tapi namanya adalah membohongi.

Ada aturan dalam pembuatan bongpay dilihat dari segi hongshui/fengshui. Jadi orang akan repot-repot membuat bongpay karena ada sangkut pautnya dengan fengshui keturunan dari yang meninggal tersebut. Sehingga pembuatan bongpay harus hati-hati dan tidak asal mencari suhu(pendeta). Karena bala/musibah yang terjadi bukan untuk yang meninggal tapi yang masih hidup. Biasanya dalam penulisan bongpay warna orang yang sudah meninggal berwarna kuning emas dan yang masih hidup berwarna merah, jika orang yang berwarna merah telah tiada maka tulisan pada bongpay akan dirubah menjadi kuning emas juga.

 

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Introduction

Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 – Introduction


Minggu 25 April 2010 pagi itu dengan hujan rintik-rintik dengan semangat 45 *halah* tidak membuat saya menyerah untuk menuju Jl. Bibis no 3 Surabaya (ex Redaksi Sin Ti Po 1929-Bibisoversvaart 3) , meskipun Sidoarjo dan Surabaya sama-sama diguyur hujan pagi itu.

aya berterimakasih pada rekan saya Mas Fahmi , Ko Jie, Ce Maya selaku panitia dari acara Melantjong Petjinan Soerabaia Episode 3 dengan tema Ceng Beng / Cing Ming telah mengajak saya untuk berkeliling tempat-tempat yang berhubungan dengan pekuburan pecinan/tionghoa. Tour ini menggunakan angkot/bemo, untuk pertama kalinya saya muter-muter tempat-tempat di Surabaya naik angkot.

Definisi ceng beng sendiri menurut Pak Suparto (penulis novel, serta kontributor Koran Penyebar Semangat yang juga pelestari budaya jawa) sebagai salah satu narasumber yang dihadirkan kali ini adalah masa dimana panen gula. Kemudian setelah petani gula panen, mereka akan menonton bioskop koboi. Pak Suparto ini mengerti tentang sejarah daerah-daerah Surabaya yang dulunya adalah makan tionghoa yang kemudian dijadikan sebagai perumahan atau jalan.Ceng beng biasanya dilaksanakan pada tanggal 5 bulan April.
Di atas nisan biasa terdapat 3 patung dewa yakni Fu, Lu, Su. Fu yang berarti rejeki, lu berarti masa depan, Su berarti umur panjang.
Okai ikuti perjalanan saya di postingan-postingan selanjutya. Silakan menikmati perjalanan saya kawan..

Cricket Worldcup Online 2010

Are you a fan of cricket? bored with the impressions of other sports? why you not watch t20 world cup cricket live online.

Watch twenty 20 cricket world cup live online absolutely free only at our exclusive website: www.watcht20worldcuplive.com

All the matches are available in our live stream exactly during the telecast time, so look for your favourite match to be telecasted here. It doesn’t matter where you are from, you could access this website from any part of the world. This website is open and free for worldwide cricket loving audience and T20’s are always fun to watch with lots of match turning point.

So don’t miss any of these actions see all the twenty 20 cricket world cup live here for free! Just open your browser to http://www.watcht20worldcuplive.com